Cari Blog Ini

Selasa, 10 September 2019

Hati yang Selesai


Galau, sedih, kecewa, semua orang pasti pernah merasakan dong. Namanya juga hidup, pasti ada masalah. Kalo gk mau punya masalah ya mati saja. Tapi mati pun bukan solusi, karena kita cuma lari dari masalah. Padahal di alam kubur, kita harus mempertanggungjawabkan perbuatan kita. Serba salah ya. Kayak pepatah, hidup segan mati tak mau. Jadi bagaimana dong? Ya masalah itu intinya dihadapi dengan gagah, kuat dan semangat. Karena setiap masalah dalam hidup pasti ada hikmah kehidupan yang bisa kita petik. Masalah yang kita miliki kadang gak ada apa-apanya dibandingkan dengan masalah orang lain. Lucunya kadang kita ngerasa orang yang paling menderita sedunia. Seperti dunia mau berakhir. Padahal di luar sana betapa banyak orang yang hidup dengan berbagai masalah dan mereka masih bisa untuk berdiri dengan gagah, gk putus asa. Kita? Baru dikasih masalah secuil saja, putus cinta misalnya. Sudah nangis bombay berhari-hari.  Malu gk sih? 

Kadang di mata orang lain, masalah kita adalah masalah yang sepele. Tapi bagi kita masalah kita adalah yang paling berat. Padahal memang masalah kita sebenarnya sepele. Jadi intinya, masalah itu tergantung bagaimana sudut pandang kita. Bagaimana pikiran kita menuntun kita. Kalau pikiran kita positif, pasti yang akan kita dapati  serangkaian hikmah dan pelajaran. Tapi kalau pikiran kita negatif, pastinya kita hanya mampu mengutuk. Dan jangan pernah merasa orang yang paling menderita sedunia. Buka mata kamu, kalau di luar sana ada banyak orang yang punya segudang masalah. Tapi yakinlah, di depan sana akan ada kebahagiaan menanti. Satu kesedihan mu hari ini, akan digantikan Allah dengan kebahagiaan kelak. 

Banyak masalah dalam hidup ini, bukan Cuma kamu. Tapi semua orang punya masalah. Masalah ekonomi, kesehatan, percintaan, keluarga, dan lain sebagainya. Ada banyak masalah dalam hidup ini. Tapi berusaha lah hadapi dengan gagah, jangan lari dari masalah. Karena ke manapun lari masalah itu akan selalu ada. Coba pikirkan sisi positif atau hikmah dari masalah tersebut. 

Putus cinta, gagal nikah misalnya. Bersyukurlah karena putusnya sekarang, bukan nanti ketika sudah bertahun-tahun bersama, berkorban banyak. Bagaimana jadinya kalau di tengah jalan harus putus. Lebih sakit pastinya. Lagipula dengan putus cinta, kamu dijauhkan dari orang yang salah. Dijauhkan dari rasa sakit hati yang berkepanjangan. Kamu bisa mengelola rasa sakit hati itu menjadi energi positif atau berkarya. Menulis misalnya. Menumpahkan perasaan mu dalam sebuah tulisan dan share tulisan mu kepada orang lain. Siapa tahu ada yang terinspirasi dengan tulisanmu. Kamu juga bisa jadi lebih dekat dengan Tuhan. Karna ketika rasa sedih melanda, kita perlu kedamaian di hati. Dan itu hanya akan ditemui dengan terus mendekatkan diri dengan Tuhan. Kamu juga bisa fokus ke dirimu sendiri. Memperbaiki diri, membenahi diri yang selama ini masih banyak kekurangan. 

Life must go on. Kamu harus tetap melangkah menatap masa depan bukan? Tinggalkan masa lalumu yang menyakitkan. Untuk apa dipertahankan jika hanya memberikan rasa sakit? Pergi dan tinggalkan adalah pilihan yang terbaik. Lebih baik sendiri daripada bersama dengan orang yang salah. Diri dan hatimu berhak bahagia. Buatlah lembaran baru di hidupmu. Bersemangatlah, hadapi masalah dengan gagah.

3 komentar:

  1. Iya sepakat banget. Kadang suka iri dengan kehidupan orang lain. Banyak mengeluh dengan masalah yang terjadi. I like your idea. Selvi tunggu postingan terbarunya ya kak hiii

    BalasHapus